Pages

Saturday, June 18, 2011

One Day Trip -- Kraton.Borobudur.Merapi

happy weekend!

Sudah ada plan mau ke mana hari ini? Udah siapin isi dompet dan tas? Belum ada inspirasi mau jalan-jalan seru (not sore..) ke mana? Don't worry..Jogja selain terkenal dengan keistimewaannya yang diusik-usik (no SARA), ia juga dikenal dengan kota wisata yang pasti bakal memanjakan para turis lokal maupun internasional. 3 hari lalu saya dan sepupu berkesempatan untuk singgah di 3 tempat eksotis di Jogja. Mana saja mereka? Let's cekidot (ga ada hubungannya sama codot)..

:: 11.00 WIB - Kraton ::
Dimulai dari Kraton Yogyakarta. Entah udah berapa kali dateng ke tempat bersejarah ini tapi masih sering takjub aja sama apa yang ada di dalamnya. Kebetulan lagi musim liburan. Jadi gak usah heran kalau pengunjungnya berserakan (sedikit hiperbol belum dilarang kan?). Tiket per orang sekarang sekitar Rp 5.000,- plus Rp 1.000,- kalau mau dapet IBN (ijin buat narsis) di dalam Kraton.

Perjalanan disambut dengan pertunjukan wayang kulit. Setelah nyulik salah satu abdi dalem dan melakukan interogasi, ternyata pertunjukan ini dilakukan tiap hari selama musim liburan. WOW! Gak kebayang gimana para abdi dalem ngoceh cerita wayang dalam durasi yang ga pendek dan di-loop-ing selama sekitar 1,5 bulan.

Foto pertama yang kuambil ini nih..sepupuku yang namanya Anastasya (biasanya dipanggil Tasya) dan si patung Gupala silver jadi obyek jepretan pertama..Hitung-hitung pemanasan kamera dulu,,


Setelah itu lanjut perjalanan ke museum foto para keluarga Sultan. Yang menarik perhatianku adalah lukisan silsilah keluarga Sultan mulai dari Sri Sultan Hamengku Buwono yang ke I - X. Semuanya digambar dengan tangan dan didaftar satu per satu..Anak perempuan digambarkan dengan daun, anak laki-laki digambarkan dengan buah. Ini fotonya biar ga dianggap hoax deh..hihi maap kalo ngeblur..


Lukisan, foto 2 dimensi, sampe foto 3 dimensi terpajang lengkap dan bebas dinikmati oleh para pengunjung Kraton. Kondisinya masih rapi dan terawat meski usianya jelas lebih tua daripada orangtua kita,,Di tengah bangunan ada pendopo yang digunakan untuk memamerkan salah satu kesenian masyarakat Jawa. Selidik punya selidik pertunjukan yang lagi ditampilkan namanya geguyon (atau uyon-uyon? Sumpah ga ngerti..). Setauku dalam bahasa Jawa geguyon berarti bercanda. Tapi sindennya kok gak kayak becanda? Hihi entahlah..

Perjalanan hampir berakhir sampe aku nyadar kalo belom ada satu pun foto yang isinya mukaku. Akhirnya dengan sedikit perjuangan dan tutorial mendadak, emak kumintain tolong ambil fotoku dan sepupu dengan background bangunan semacam mini pendopo (cmiiw gan). Ini deh hasilnya..Not bad, mom..


Perjalanan di Kraton Jogja diakhiri dengan foto menarik tentang telepon umum kartu yang dulu biasa disebut PONPIN..ada yang masih punya kartunya? Ini gambar telepon umum jadul yang masih berdiri tegap di dekat gerbang keluar Kraton..


Matahari siang di Jogja yang terik menyambut kami saat keluar dari gerbang Kraton. Yang aku ingat saat itu, di Borobudur pasti matahari bakal lebih kejam..

:: 14.00 WIB - Borobudur ::
Berhubung aku lupa kalau untuk masuk Borobudur makanan ga boleh dibawa, akhirnya sebungkus roti yang dah terlanjur masuk tas terpaksa dieksekusi (baca : dilahap habis) sebelum masuk melewati petugas tiket. Seperti hari-hari sebelumnya (dan kayaknya bakal selalu begitu), banyak pedagang asongan yang menyambung hidupnya dengan menawarkan segala macam barang dan jasa pada pengunjung candi. Mulai dari air mineral kemasan, payung, kacamata, sampe sendok kayu buat masak! Miris juga sih liatnya tapi mo gimana lagi..

Tiket masuk per orang ke Candi Borobudur sekarang Rp 20.000,-/orang untuk hari biasa dan Rp 23.000,- untuk hari Sabtu, Minggu, dan libur hari raya. Entah itu harga yang pantas atau tidak, tapi karena dibayarin ya sok wae atuh..



Dibutuhkan perjalanan sekitar 1 km untuk sampai dari pintu tiket ke tangga naik candi. Berhubung matahari bersinar dengan kalapnya, kami memutuskan naik kereta dengan tiket per orang Rp 5.000,- (inget tulisan di ATM BNI daerah GOR UNY yang kalo dibunyiin jadi gini : "di dunia ga ada yang gratis, bos..")

Sebelum masuk candi, para pengunjung baik yang naik kereta maupun yang milih jalan kaki (biar romantis mungkin pikirnya) diminta untuk menggunakan potongan kain batik. Tujuannya? As we know..biar batik ga diklaim sama negaranya upin-ipin..Dan ini prakarya kami saat memadukan potongan batik seadanya..


Keadaan Borobudur pasca erupsi Merapi masih sama. Bagian stupanya di 3 tingkat terakhir belum bisa dinaiki. Sensasi yang ditimbulkan setelah menaiki tangga-tangga candi juga masih sama, bikin besok paginya saat kamu bangun tidur pegel-pegel! But overall, Candi Borobudur masih tetap suatu keajaiban buatku. Gimana gak, batu sebanyak itu cuma direkatkan pake putih telur (nilai IPSku pas SD jelek, jangan protes kalo salah)!

Setelah sampai di darat lagi (baca : dasar candi), Tasya, sepupuku minta naik gajah. Nilai plusnya, dia minta aku temenin..alamak! Masak gajah naik gajah, batinku. Tapi sekali lagi berhubung ditraktir dan aku juga belom pernah, yuk mari lah..Oya, silahkan rogoh kocek yang dalam kalau mau uji nyali naik gajah karena per orang per 5 menit butuh Rp 50.000,-. Gajah yang kunaiki namanya Lizzy (ceileeeeh..sedaaap..). Ada 5 gajah yang terdapat di Kandang Gajah Candi Borobudur. Empat ekor betina, satu ekor jantan (poligami nih ceritanya..). Lizzy, Molly, Bona, dan..mmm..ngg,,rrrr..duh lupa nama dua gajah lainnya sudah menghuni Candi Borobudur sejak tahun 2001.


Puas naik gajah, perut mulai berisik minta makan. Dan perjalanan pun dilanjutkan ke bagian Utara kota Jogja..Merapi, I'm comingggg..

:: 17.30 WIB - Merapi ::
Sampe di Cangkringan, jam udah menunjukkan pukul 17.30 Waktu Merapi. Ga terlalu banyak yang bisa diliat selain mobil wartawan salah satu online news yang tinggal rangka karena tuannya luput saat akan menyelamatkan Mbah Maridjan. Hamparan batang kayu korban erupsi Merapi juga masih banyak terserak di sepanjang jalan menuju kaki Merapi. By the way bahasanya kok jadi puitis gini,,Ini beberapa koleksi foto pribadi yang sempet diambil meski kondisi dah gelap dan mistis..(apa sihhhh..)

batang pohon korban Merapi

 
sebagian badan Merapi yang tertutup awan

Hanya sekitar setengah jam kami disana. Oya, untuk dapat masuk ke sini dikenai biaya Rp 4.000,-/orang. Uang yang mungkin tidak seberapa untuk kita tapi semoga dapat berarti untuk para korban di sana yang hingga hari ini masih membutuhkan bantuan kita. Semoga gunung yang masuk peringkat ke-6 gunung teraktif di dunia (sumber : http://www.purydhink.co.cc/2010/08/10-gunung-berapi-teraktif-di-dunia.html) gak mual dan muntah lagi ya..Only God knows..

Finally, gak kerasa dah setengah jam ngetik postingan ini. Semoga bisa jadi inspirasi jalan-jalan weekend ini!

Enjoy your trip guys.. ;)
 
Gratis Berlangganan Artikel dari Purple Kite Via Email, Join Now!